Pandemi yang muncul saat 2020 mengubah banyak hal. Mulai dari cara menjaga kesehatan, pola konsumsi, pola belanja, hingga yang paling penting untuk pelaku UKM Kuliner adalah pola bisnis kuliner. Perubahan pola bisnis sebenarnya selalu terjadi, tetapi akibat Pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun melanda membuat perubahan pola bisnis kuliner tersebut benar-benar terasa.
Akan tetapi, sebenernya perubahan pola bisnis kuliner tersebut hanya diakibatkan oleh pandemi covid-19? Untuk lebih jelasnya, yuk langsung simak penjelasan berikut!
1. Perubahan Iklim
Perubahan iklim menjadi faktor pertama dalam perubahan pola bisnis kuliner. Hal ini tentu saja karena dalam bisnis kuliner berkaitan dengan alam, seperti waktu panen tanaman. Pada perubahan iklim ini nantinya akan banyak berkaitan dengan sektor peternakan sehingga menyinggung juga pola konsumsi daging dan vegetarian.
Berkaitan dengan sektor peternakan di sini maksudnya adalah muncul gerakan untuk mengurangi konsumsi daging. Alasannya adalah dalam proses pengolahan daging mulai dari peternakan hingga konsumsi menghasilkan banyak polusi yang lebih membahayakan iklim di dunia.
2. Pandemi Covid-19
Pandemi covid-19 menjadi faktor perubahan pola bisnis kuliner yang sudah jelas. Akibat pandemi ini semua hal menjadi berbeda, semuanya menjadi bersiklus begitu cepat dalam bisnis kuliner. Perubahan selera konsumsi, pencarian kuliner yang sedang dan bahkan kemudian menjadi tren, hingga konsumen yang memiliki keinginan untuk mendapatkan pesanannya dalam waktu cepat karena semuanya serba online.
Mungkin, saat ini belum banyak data yang memaparkan bagaimana kondisi tahun 2022 saat pandemi sudah selesai. Hal itu dikarenakan betapa cepatnya fase berubah akibat pandemi. Tidak ada orang ataupun organisasi yang menjamin bahwa pada 2022 semuanya sudah kembali benar-benar normal.
3. Konsep Keseimbangan
Selama dua tahun belakangan ini, banyak industri bisnis yang tidak hanya mementingkan profit, tetapi juga melihat dari sisi lainnya, terutama lingkungan dan humanitas. Dalam dunia bisnis kuliner, dikenal istilah berbisnis dnegan 3P: People, Planet, Profit.
Ketiga hal tersebut maksudnya adalah pebisnis harus memperhatikan manusia dan lingkungan agar keberlangsungan hidup tetap nyaman dan aman. Dengan demikian, bisnis akan menjadi lebih ramah lingkungan supaya bisa membantu untuk menekan perubahan iklim yang terlalu drastis.
4. Pembatasan Gerak
Penularan Covid-19 yang melalui bersentuhan membuat pemerintah harus memberlakukan pembatasan jarak dan gerak juga dikarenakan.
Dengan begini, masyarakat lebih menginginkan makanan yang mudah didapat dan tidak perlu keluar rumah. Bahkan, sistem pengantaran makanan juga mulai mendominasi sehingga sistem cloud kitchen juga marak terjadi.
5. Memperhatikan Kesehatan
Memperhatikan imun tubuh juga menjadi tren dalam dua tahun ini. Hal ini kemudian berpengaruh pada pemilihan makanan. Semakin banyak pilihan yang ada di layanan pesan antar seperti GoFood, GrabFood, ataupun ShopeeFood, semakin selektif juga customer.
Alasannya tentu saja karena semua orang sudah menyadari betapa pentingnya kesehatan. Bahwa ketika sakit, berarti akan banyak dana yang harus dikeluarkan.
6. Menghindari Penyakit Berat
Faktor ini tentu saja masih berkaitan dengan health concern yang belakangan menjadi tren. Pandemi membuat kita tahu bahwa virus flu bisa membuat penyakit berat mematikan seperti jantung, ginjal, bahkan hati semakin parah.
Jadi, daripada menyembuhkan, lebih baik menghindari bukan?
Nah, prinsip baru yang mulai disadari tersebut kemudian menjadi peluang bisnis sehingga mengubah pola bisnis kuliner di tahun 2022 yang diprediksi konsumen akan lebih hype lagi dalam memperhatikan kesehatan dalam banyak faktor, terutama tentang apa yang mereka konsumsi.
7. Ketersediaan Produk
Faktor ketersediaan produk ini berkaitan dengan pembatasan gerak, penetapan PPKM hingga lock down. Banyak pebisnis kuliner yang mengimpor bahan baku dari luar negeri. Namun, karena covid membuat banyak negara yang membatasi pengiriman barang-barang ke luar negeri.
Dengan begitu, berarti para pebisnis harus memiliki alternatif sumber bahan baku dengan kualitas sama, tetapi bisa didapatkan di dalam negeri. Faktor perubahan pola bisnis kuliner ini akan terjadi di 2022.
8. Peralihan Pasar
Peralihan pasar ini mulai terjadi di tahun 2020 ketika diterapkan work from home. Banyak orang yang terjebak di rumah sehingga lebih memilih untuk memesan makanan yang melayani pesan antar. Karena melonjaknya permintaan layanan pesan antar, layanan seperti Go-Food, GrabFood, hingga ShopeeFood menjadi memiliki banyak pengguna baru.
Itulah 8 faktor utama perubahan pola bisnis kuliner yang terjadi di tahun 2022 ini. Tahun ini juga menjadi titik reset bisnis, terutama di bidang kuliner. Hal ini dikarenakan pandemi sudah benar-benar menurun angka penularannya, tidak seperti di tahun 2020 yang sangat tinggi dan 2021 yang masih belum terkendali.
Yang pasti, semoga semua bisnis kuliner Ultrapreneur semua kembali bangkit dan semakin sukses di sisa tahun 2022 ini ya. Faktor perubahan pola bisnis kuliner di atas semoga bisa membuat Ultrapreneur mendapatkan inspirasi untuk bagaimana membuat strategi bisnis di sisa tahun ini dan ke depannya.