Kemasan berfungsi untuk melindungi bahan pangan, membentuk brand identity produk, dan memudahkan distribusi produk ke konsumen. Dalam perkembangannya, kemasan memiliki beberapa jenis bahan diantaranya, kertas, styrofoam, plastik, dan kaleng. Kaleng yang berbahan dasar logam memiliki kekuatan dan ketahanan yang lebih besar daripada kemasan jenis lain. Sehingga beberapa produsen cenderung memilih bahan logam sebagai kemasan karena lebih tahan lama.
Kira-kira apalagi ya, keuntungan menggunakan logam sebagai kemasan dan apa saja jenisnya? Baca artikel ini sampai habis ya!
1. Tin Plate
Tin plate merupakan lempeng logam yang memiliki bagian utama base steel berupa baja berkarbon rendah yaitu campuran dari, Mn, C, S, Cr, As, P, Si, Cu, Ni, dan Mo yang dilapisi campuran besi dan timah putih pada kedua permukaannya. Tin plate adalah bahan yang cocok untuk mengemas makanan jika kombinasi bahan yang dipilih sesuai. Hal ini karena bahan dasar tin plate yang merupakan timah tidak bersifat inert untuk semua jenis bahan makanan sehingga rentan terhadap korosi.
2. Tin Plate Baru
Tin plate baru memiliki ketebalan yang lebih tipis namun cukup kuat dibandingkan dengan plate jenis konvensional. Plate ini memiliki base steel yang ditipiskan (coidreduced) sampai kira-kira dua kali tebal lapisan yang diinginkan. Proses selanjutnya adalah pemadaman (annealed) dan dimasukkan ke dalam saeri reducing rolls hingga ketebalan yang diinginkan. Langkah terakhir adalah pelapisan menggunakan timah. Proses yang panjang ini membuat tin plate baru memperoleh pl plate yang ringan, bentuk yang mudah diubah, kuat, dan lapisan timah yang lebih mengkilat sehingga cepat disukai oleh berbagai kalangan sebagai bahan kemasan. Selain itu, tin plate ini memiliki harga yang lebih terjangkau.
Dalam perkembangannya, keuntungan menggunakan logam sebagai kemasan semakin berkembang diantara masyarakat luas, berikut diantaranya:
1. Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap kondisi ekstrim
Kemasan kaleng mampu melindungi produk dari kemasan fisik dan mekanis. Hal ini disebabkan dari baja sebagai salah satu bahan penyusunnya yang cukup kuat. Baja rendah karbon kemudian dikonversi menjadi tin plate dan tin-free steel sebagai wadah dan manufaktur tertutup. Perlindungan fisik didapatkan dengan melindungi produk dari kontaminasi udara luar. Udara dapat masuk dan meningkatkan Kadar Air (KA) sehingga memungkinkan timbulnya mikroba yang menurunkan kualitas nutrisi dalam makanan. Kondisi ini tidak akan terjadi karena kemasan kaleng memiliki sruktur bahan yang cukup kuat dan rapat sehingga mampu melindungi makanan dari kerusakan fisik dan mekanis. Hal inilah yang menjadi salah satu keuntungan menggunakan logam sebagai kemasan di industri kuliner
2. Higienitas tinggi
Higienitas yang tinggi merupakan salah satu keuntungan menggunakan logam sebagai kemasan pada industri kuliner. Kemasan kaleng memiliki higienitas yang tinggi karena tahan terhadap suhu sterilisasi. Bahan makanan sangat sensitif terhadap cahaya, panas, dan O2 karena dapat merusak kandungan gizi melalui proses oksidasi yang terjadi. Maka dari itu, diperlukan kemasan yang kuat untuk menahan proses sterilisasi dengan suhu panas yang tinggi.
3. Kemasan yang mudah untuk dilabeli
Kemasan kaleng memiliki struktur kemasan yang licin dan rata. Kondisi ini memudahkan label yang tertera dapat tertempel secara sempurna. Selain itu desain logo dan kemasan dapat lebih menarik karena motif desain dapat terliat dengan baik melalui bentuk dan permukaan kemasan yang rata. Dengan kata lain kemasan logam ini memberikan kemudahan dalam desain visual bagi suatu produk.
Berikut beberapa ulasan menarik seputar kemasan utamanya jenis logam dan keuntungan menggunakan logam sebagai kemasan. Nantikan informasi menarik lainnya seputar food insight hanya di www.ultraindonesia.com. Eh tapi ada informasi menarik lainnya di Ultra ID lho, jika ingin terhubung dalam akses permodalan dan pasar, serta informasi event dan kompetisi bisnis, bisa daftarkan dirimu di website Ultra Indonesia dan nikmati semua fasilitasnya. Jangan lupa lengkapi data hingga 100% ya, Ayo tunggu apalagi, yuk gabung sekarang ^_^
Referensi
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, dkk. 2017. Pengemasan Pangan : Kajian Pengemasan yang Aman, Nyaman, Efektif dan Efisien. Udayana University. Diakses pada tanggal 21 November 2022 pukul 07.00 WIB.Te
